Surabaya - Panitia Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama ,menegaskan komitmennya untuk menggelar MLB di Cirebon, Jawa Barat. Panitia MLB NU sudah menyiapkan persiapan matang, mulai dari perencanaan teknis hinggabpemesanan hotel.
Disisi lain ketum PBNU menolak keras Muktamar Luar Biasa dan gus Yahya mengatakan " kalau yang melakukan Perencanaan Muktamar Luar Biasa itu orang orang Pengangguran
Disisi lain Meskipun penolakan datang dari PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa se-Cirebon Raya. Namun panitia MLB meragukan ketulusan penolakan tersebut.
Ketua Organizing Committee (OC) MLB NU, KH Imam Baihaqi, menegaskan bahwa pihaknya sudah serius mempersiapkan MLB NU.
Menurut dia , semangat di balik MLB ini tercipta dari keprihatinan atas kondisi internal PBNU saat ini, dan gerakan ini akan terus berlanjut dengan langkah-langkah pasti menuju MLB NU.
“Kami sudah membentuk Steering Committee (SC) yang diketuai oleh KH Imam Jazuli, dan OC yang saya pimpin atas penunjukan dari para kiai dalam konsolidasi nasional Presidium MLB NU di Cirebon,” ungkap KH Imam Baihaqi, Senin (16/9/2024).
Imam Baihaqi juga menegaskan bahwa persiapan untuk MLB NU sudah hampir rampung dan sudah dinyatakan Beres semua.
"Kami sudah booking hotel dan menyiapkan semua aspek teknis bahkan nonteknis nya . Kami siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul," Ujarnya . Kiai Imam juga meragukan apakah penolakan dari pihak-pihak tersebut benar-benar tulus dari internal ataukah dipengaruhi oleh faktor eksternal
Ia juga meragukan apakah penolakan dari pihak-pihak tersebut benar-benar tulus ataukah dipengaruhi oleh faktor eksternal
"Saya tidak yakin mereka benar-benar menolak. Mungkin saja mereka diperintah oleh PBNU untuk menolak, tapi saya yakin banyak di antara mereka yang mendukung gerakan ini," ujarnya.
Gerakan MLB ini, kata Kiai Imam, lahir dari keresahan warga NU terhadap kepemimpinan PBNU saat ini.
"Jadi tidak mungkin ada pergerakan penolakan seperti yang di sampaikan oleh pihak mereka, tujuan ini untuk kemaslahatan umat, bukan untuk hanya beberapa orang,saya yakin mereka juga paham ", tutupnya (AFIf)