Kendati demikian, suara NU pada Khofifah-Emil berpotensi terganggu dengan hadirnya Gus Hans sebagai cawagub Tri Rismaharini dan pasangan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim. Meski tidak didukung koalisi gemuk seperti Khofifah-Emil,
Risma-Gus Hans yang didukung PDIP dan Luluk-Lukman dengan dukungan PKB bisa mengeksploitasi suara nahdiyin di akar rumput.
“Ingat, hasil Pileg 2024 menunjukkan PKB dan PDIP mendominasi suara di Jatim,” papar alumnus National University of Singapore (NUS) itu.
Selain itu, Ahalla menilai bahwa polemik PKB-PBNU bisa mengganggu dominasi Khofifah-Emil. Sebab, nahdiyin Jawa Timur tampak kecewa atas pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai ketua PWNU Jatim di masa kampanye Pilpres lalu
"Kekecewaan ini tentu tidak bisa dilupakan oleh para nahdiyin,” kata pria asal Tuban, Jawa Timur itu.
Calon gubernur dari PKB dari Jombang dan calon wakil Gubernur dari Risma yang di usung PDIP dari Jombang juga yang di mana notabene nya Jombang adalah pusat dadi basis Nadhotul Ulama ,sehingga bisa mengancam perolehan suara Kofhifa dan Emil
Sedangkan Kofifah cukup kuat di kalangan NU kendati demikian bihak lawan bisa memanfaatkan kekurangan Kofhifa sebagai pertahanan yang pasti ada kekurangan saat menjabat Gubernur Pereode sebelumnya
(Afif)