Ikaln

Pilkada Jatim 2024 Semua calon dari NU Suara Pertahana otomatis Tergerus


Surabaya - Semua pasangan calon (paslon) Gubernur Jawa Timur kompak menggandeng unsur Nahdlatul Ulama atau NU dalam Pilkada 2024. Pengamat politik Islam, Ahalla Tsauro menilai bahwa suara nahdiyin dalam kontestasi Pilgub Jatim memang signifikan dan jadi faktor utama penentu kemenangan.

Seperti diketahui, ada tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang berlaga di Pilkada Jawa Timur. Mereka adalah pasangan Khofifah-Emil Dardak, Risma-Gus Hans, dan Luluk-Lukman.

Menurut dia, suara masif nahdiyin tidak bisa lepas dari faktor sosiologis-historis NU yang lahir dan tumbuh besar di Jawa Timur. Diikuti dengan ribuan jumlah pesantren atau institusi keagamaan yang berdiri dan terafiliasi dengan NU.
"Peran Khofifah saat memenangkan Prabowo-Gibran dalam pilpres bisa menjadi faktor signifikan. Bisa jadi, Khofifah dengan mudah akan mendapat dukungan dari pusat,” ucap akademisi dari Konsorsium Peneliti dan Pemberdayaan untuk Kesejahteraan (KIPRAH) itu.


Kendati demikian, suara NU pada Khofifah-Emil berpotensi terganggu dengan hadirnya Gus Hans sebagai cawagub Tri Rismaharini dan pasangan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim. Meski tidak didukung koalisi gemuk seperti Khofifah-Emil,

 Risma-Gus Hans yang didukung PDIP dan Luluk-Lukman dengan dukungan PKB bisa mengeksploitasi suara nahdiyin di akar rumput. 

“Ingat, hasil Pileg 2024 menunjukkan PKB dan PDIP mendominasi suara di Jatim,” papar alumnus National University of Singapore (NUS) itu.

Selain itu, Ahalla menilai bahwa polemik PKB-PBNU bisa mengganggu dominasi Khofifah-Emil. Sebab, nahdiyin Jawa Timur tampak kecewa atas pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai ketua PWNU Jatim di masa kampanye Pilpres lalu

"Kekecewaan ini tentu tidak bisa dilupakan oleh para nahdiyin,” kata pria asal Tuban, Jawa Timur itu.

Calon gubernur dari PKB dari Jombang dan calon wakil  Gubernur dari Risma yang di usung PDIP dari Jombang juga yang di mana notabene nya Jombang adalah pusat dadi basis Nadhotul Ulama ,sehingga bisa mengancam perolehan suara Kofhifa dan Emil

Sedangkan Kofifah cukup kuat di kalangan NU kendati demikian bihak lawan bisa memanfaatkan kekurangan Kofhifa sebagai pertahanan yang pasti ada kekurangan saat menjabat Gubernur Pereode sebelumnya

(Afif

Baca Juga

Lebih baru Lebih lama