“Hari ini dilakukan serah terima setelah bayi dinyatakan sehat. Sebelumnya, kondisi bayi sempat mengalami fluktuasi, tetapi kini sudah stabil dan siap diserahkan ke Dinas Sosial,” ujar Weti.
Melalui Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Sri Pancawati didapat penjelasan. Bahwa benar bayi telah dinyatakan sehat dan akan segera mengirim bayi tersebut ke PPSAB Sidoarjo.
“Karena tidak ditemukan keluarganya, bayi diserahkan kepada negara melalui Dinas Sosial. Pagi ini, bayi akan langsung dibawa ke Pusat Pelayanan Sosial Anak Balita (PPSAB) Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” jelas Sri Pancawati.
Terkait kemungkinan adopsi, Sri menegaskan bahwa proses adopsi harus melalui PPSAB Sidoarjo dan memakan waktu beberapa bulan. Jika dalam tiga hingga empat bulan tidak ada keluarga yang mengklaim, maka bayi bisa diadopsi. Tetapi dengan syarat ia harus berusia lebih dari satu tahun.
“Ini untuk memastikan kondisi kesehatan bayi benar-benar stabil. Setelah itu, proses adopsi akan dilakukan dengan prosedur ketat sesuai peraturan yang berlaku,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, bayi laki-laki ini pertama kali ditemukan Rohana Sukarti, seorang pedagang jenang. Sempat kaget melihat kotak belanja plastik warna coklat tua di atas gerobaknya. Saat dibuka, ia menemukan bayi laki-laki yang hanya dibungkus jaket abu-abu, tanpa pakaian, dan masih dalam kondisi belum dibersihkan.
“Saya datang ke tempat jualan sekitar jam tiga pagi untuk persiapan, tapi kaget melihat tas plastik di gerobak saya. Setelah saya buka, ternyata ada bayi yang masih lengkap dengan tali pusarnya,” cerita Rohana.
Ia pun segera membawa bayi tersebut ke rumah, meminjam baju bayi dari tetangganya, lalu membawanya ke puskesmas sebelum akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan perawatan intensif.(MRD)