Ikaln

Dugaan Gagal Fungsi ,Proyek Wisata di Tanjung Anom Nganjuk Merugikan Negara


Pembangunan taman wisata Desa di bawah pemangku kinerja Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pemerintahan Desa (Pemdes) Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. yang berniatan sebagai ikon wisata Desa dan penambah inkam Pendapatan Asli Desa (PAD) justru menyisakan taman mangkrak diduga kuat tanpa arah kelanjutan yang jelas.

Di kutip dari Hasil investigasi majanews.com dilokasi pada hari ini (25/06/2025) pelaksanaan taman wisata Desa Kedungrejo kini menyisakan ironi, sejak awal dimulainya pekerjaan taman wisata Desa kini justru berubah menjadi taman mangkrak tak berfungsi, dan terkesan mubazir. hal ini seperti yang terlihat kondisi wisata taman tersebut tampak sepi tak berpenghuni.

Bahkan, terlihat sejauh mata memandang tidak ada aktivitas kegiatan yang merujuk pada usaha Desa, yang terlihat hanya menyisakan tanaman yang kurang produktif tanpa ada perawatan yang jelas, serta menyisakan dua wahana mainan anak flying fox dan bangunan permanen kandang kambing tak berpenghuni sebagai aktivitas usaha peternakan.

Kondisi ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar, adanya potensi dugaan kuat Indikasi minimnya perencanaan yang matang serta lemahnya pengawasan dari beberapa pihak eksternal yang memiliki peran aktif yang ikut serta mengawasi dan mendampingi sebagai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) selaku pemangku kebijakan yang memiliki kewenangan sebagai pengawasan Bumdes.

Dugaan kuat kemangkrakan usaha tata kelola wisata usaha desa akibat lemahnya pengawasan lintas instansi, buruknya perencanaan akan berpotensi pada kerugian penyertaan modal usaha desa. Akibat nihilnya evaluasi pasca-perencanaan pengembangan wisata desa pada awal pelaksanaan tanpa perencanaan yang lebih matang.

Namun, sumber internal menyebutkan bahwa wisata Desa Kedungrejo sudah lama tak terurus, dulu warga juga pernah dijanjikan dan di data. bagi yang ingin mendirikan usaha dikasih sepetak lahan untuk berjualan dilokasi taman wisata Desa tersebut.

“Faktanya sampai hari ini juga tidak ada kejelasan yang pasti,” demikian beber sumber internal yang nama tidak mau disebut nama kepada majanews.com, Seleasa, (24/06/2025) kemarin.

Siswanto, Perangkat Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom saat di temui majanews.com di ruangan kantor Desa mengaku, bahwa dirinya kurang tahu pasti tahun kapan di mulainya pengelolaan wisata Desa.

“Maaf mas tahunnya saya kurang tahu, dan yang jelas memang sudah lama tidak dikelola, wisata desa itu berdiri di Tanah Kas Desa (TKD) milik

desa Kedungrejo. Kalau masalah bangunan kandang permanen untuk ternak kambing itu yang bangun juga desa dan bukan milik pribadi,” jelas perangkat, Rabu (25/6/2025).

Masih dikatakan, ya saat ini memang kosong tidak ada satupun ternak, kalau masalah usaha wisata Desa saya kurang begitu paham, “coba nanti tanya perangkat yang lainnya saja,” sambung pungkas Kades.

Perlu diketahui, berhubung kondisi Kepala Desa (Kades) Kedungrejo Sujarwo sakit sudah bertahun tahun dan diduga tidak bisa maksimal menjalankan aktifitas kerja. redaksi majanews.com mengundang klarifikasi resmi dari pihak Pemdes Kedungrejo untuk menjawab dugaan mangkraknya wisata desa dan menjelaskan arah kebijakan lanjutan dengan menghubungi melalui email: majanews.com.(nyoto)

Baca Juga

Lebih baru Lebih lama