Tulungagung || oposisi23 - warga desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Jawatimur Anik Sutrianik (48) meninggal dunia usai tertabrak kereta api, Senin (24/2/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.
Sebelum kecelakaan terjadi, korban berjalan di atas rel kereta api sambil asyik menelepon.
“Kejadian pastinya tidak ada warga yang melihat. Tapi menurut petugas yang ada di kereta api tadi, korban teleponan di tengah rel kereta api,” ujar Ketua RT setempat, Ribut Purnomo (49).
Menurut Ribut, rumah korban memang ada di tepi jalur kereta api Rejotangan-Ngunut.
Selama ini, Anik sering mengantarkan anaknya pergi ke sekolah lewat rel kereta api ini.
Sebelum kejadian, korban mencari daun jeruk purut untuk memasak
“Korban ini berjalan balik sambil bawa daun jeruk purut. Dia jalan di tengah rel kereta api,” tegas Ribut.
Korban berjalan dari arah timur ke barat membawa daun jeruk purut sambil menelepon.
Di saat bersamaan, melaju Kereta Api Komuter Penataran dari arah belakangnya.
Terdengar klakson kereta api berulang kali, namun korban terus menelepon dan tidak menghiraukan.
“Tubuh korban sempat terseret sekitar 50 meter. Kondisinya mengenaskan,” sambung Ribut.
Anik selama ini memang terkenal pendiam dan tidak banyak bicara dengan warga.
Suaminya bekerja di Kalimantan, sementara dia tinggal bersama seorang anaknya di Desa Gilang.
Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung bersama IKF RSUD dr Iskak, Polsek Ngunut dan warga menyisir lokasi kejadian untuk mengumpulkan bagian tubuh korban.
Jenazah korban lalu dibawa ke IKF RSUD dr Iskak, untuk prosedur identifikasi dan pemulasaraan.
Anik merupakan korban ketiga yang tewas tertabrak kereta api selama 1 minggu terakhir di wilayah Tulungagung.
Sebelumnya Dwi Djatmiko (65) asal Kota Blitar tertabrak kereta api di Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan pada Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.
Saat itu korban meninggal dunia dengan kondisi yang parah, usai tertabrak kereta Komuter Penataran.
Petugas tidak menemukan identitas di tubuh korban, sehingga proses identifikasi harus menggunakan pengenalan sidik jari.
Sementara Siti Purwaningsih (44) warga Dusun Pundensari, Desa/Kecamatan Rejotangan, juga menjadi korban kecelakaan dengan kereta api, Minggu (23/2/2025) sekitar pukul 16.30 WIB, di perlintasan sebidang desa setempat.
Saat itu, Siti melaju dengan sepeda motor Honda Vario di Jalan Raya Rejotangan yang sejajar dengan jalur kereta api di sebelah kirinya.
Siti melaju dari arah barat dan langsung berbelok tanpa melihat, dari arah yang sama melaju kereta Komuter Doho.
Korban meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara sepeda motornya rusak parah.(Ika)