Salah Satu Aparatur Sipil Negara (ASN) pendidik di SMPN 2 Nganjuk saat di temui majanews.com di halaman SMPN 2 Nganjuk mengatakan, memang tidak di pungkiri bahwa kondisi jembatan bagian bawah tampak mengkwatirkan.
Saat di singgung kuli tinta bahwa kemarin 7 hari yang lalu tampak adanya 4 orang sudah melakukan pengukuran jembatan, apakah itu pihak dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), pendidik tersebut kembali menjawab dengan mengatakan tegas, bukan, itu bukan dari Dinas PUPR.
“Dan kabar yang kami dengar bahwa Dinas PUPR sebagai pemangku kinerja di wilayahnya iklan kelihatanya di tahun ini tidak bisa mengerjakan, itu yang mengukur dari Dinas Pendidikan,” ungkapnya dengan singkat. Jumat (28/2/2025).Restyan Effendi S,ST, Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan kabupaten Nganjuk saat di konfirmasi majanews.com diruangan kerja membeberkan, membenarkan bahwa yang mengukur jembatan SMPN 2 Nganjuk dari pihak Dinas Pendidikan.
Saat di singgung apakah di tahun 2025 ini bisa terealisasi pembangunan jembatan, ASN yang di nilai sangat berkompeten di lingkungan dinas pendidikan menjawab dengan nada kurang gairah, kalau masalah teknisnya sih sudah ada.
“Tapi masalah realisasi nya untuk dikerjakan kita belum tau, karena kondisi tahun ini juga seperti ini,” jelas pejabat tersebut.
Adanya persoalan tersebut, kuli tinta majanews.com berusaha mengkonfirmasi Ony selaku pejabat Kepala Bidang Bina Marga pekerjaan jembatan dan jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Nganjuk, selaku pihak Instansi yang paling mempunyai wewenang dalam penanganan dan pembangunan jembatan.Namun sangatlah di sayangkan, kuli tinta majanews com tidak berhasil menemui secara tatap muka pejabat Bina Marga DPUPR selama 1 Minggu berturut turut.(KYT)