Kediri | oposisi23 - Kereta Api Kertanegara relasi Malang-Purwokerto terlibat kecelakaan dengan truk bermuatan pupuk di pelintasan tanpa palang di Jalur Pelintasan Langsung 267, Kilometer 174+816, antara Stasiun Kras-Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (10/3/2025). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi masinis, pengemudi truk, dan kernet menderita luka.
iklan Truk bernomor polisi AG 8154 GD yang dikemudikan Dafiq Ainul Fatoni (51), warga Wates, iklan Kediri; dan kernet bernama Syaiful (46), warga Pesantren, Kediri; tengah melaju dari arah timur ke barat melalui pelintasan kereta di Desa Saketi, Kecamatan Ngadiluwih. Sementara KA Kertanegara yang melaju dari arah selatan (Malang) dibawa masinis Mas Arif Syaifudin (33) dan asisten M Dhofir (36).
Salah satu penumpang Kertanegara, Didik Sulistyo, warga Kota Malang, yang hendak menuju Yogyakarta, menuturkan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, kereta telah meninggalkan Stasiun Tulungagung dan sudah dekat Stasiun Kediri. Diduga, sopir truk kurang memperhatikan situasi sekitar sehingga kecelakaan tidak terhindarkan.
Salah seorang penumpang KA Kartanegara, Didik Sulistyo mengatakan kereta api yang ditumpanginya itu jurusan Malang-Purwokerto. Berangkat dari Stasiun Malang, Senin, jam 08:25 WIB, namun mengalami kecelakaan di Kediri sekitar jam 11:00 WIB.
"Kejadiannya sekitar jam 11:00 WIB. Saat itu posisi saya berada di gerbong restoran memesan teh untuk minum obat. Saya duduk di meja dengan memegang gelas teh, tiba-tiba terlempar," katanya saat dikonfirmasi, Senin.
Ia mengaku cukup kaget dengan kejadian itu sehingga langsung keluar dari gerbong restoran untuk mencari informasi.
Dirinya melihat seluruh penumpang juga terlihat trauma setelah terjadi goncangan keras tersebut. Ia pun sempat mencium bau tidak sedap yang cukup tajam usai kejadian goncangan itu.
Didik mengatakan dirinya juga keluar dari gerbong untuk memastikan ada kejadian apa, dan ternyata kereta api bertabrakan dengan truk bermuatan pupuk.
"Kondisinya cukup parah. Saya jalan ke dekat lokomotif terlihat masinis berada di dalam. Posisinya bagian muka lokomotif tertutup bak truk, sedangkan badan truk tertinggal sekitar 10 meter. Kalau kereta api posisi berhenti sekitar 100 meter dari titik awal kejadian. Badan truk hancur, sedangkan bagian depan lokomotif rusak," kata dia.
Dirinya menyebut, masinis mengalami luka di bagian kakinya, sedangkan dari truk ada yang meninggal dunia. Namun, ia belum bisa memastikan yang meninggal tersebut apakah kenek atau sopir truk.
"Ada yang meninggal satu, tadi dievakuasi juga. Untuk masinis juga sudah dievakuasi karena informasinya patah tulang. Tadi dievakuasi pakai bambu. Tetapi yang pertama dilakukan mengeluarkan pupuk dari ruang kemudi, sebab banyak pupuk sampai terlempar masuk," kata dia.
Selain lokomotif yang mengalami kerusakan, rel kereta api juga anjlok. Untuk saat ini, seluruh penumpang masih di dalam kereta api sambil memastikan untuk lokomotif pengganti
.(Dwi Agus )